Peringkat 10: Penipuan lewat Handphone.
Pernah menerima pesan seperti ini tidak: Selamat, anda telah memenangkan hadiah dari undian Satelindo yang diundi pada tanggal 11/2/2007, di depan notaris dan pejabat setempat, dalam rangka Ulang Tahun Satelindo ke 15. Untuk keterangan lebih lanjut, harap hubungi Pak Razik 0816 xxx xxx sekarang juga. Jika pernah itu artinya anda termasuk ke dalam mereka yang jadi sasaran untuk dijadikan korban penipuan lewat HP.
Bukan hanya provider Satelindo saja yang dijadikan kambing hitam oleh mrreka, tapi juga hampir semua provider yang beredar saat ini. Mulai dari telkomsel, IM3, Pro-XL, dll. Dan ternyata, bukan hanya provider saja yang dilibatkan dalam hal ini, tapi para penipu ini juga mengatas namakan acara-acara kuis di televisi, perayaan ulang tahun di berbagai supermarket besar, Dirgahayu Perusahaan Publik terkenal, dll. Semuanya dengan janji untuk memberikan hadiah menarik seperti mobil, motor, Umrah, Pergi Haji, Apartemen hingga Rumah di Perumahan terkenal.
Saya juga pernah menerima pesan serupa. Penasaran, segera saya hubungi nomor rujukan yang mereka berikan. Dan berhadapanlah saya dengan Bapak X dimaksud. Dengan diawali pemberian salam yang sangat santun, beliau lalu menanyakan nama dan nomor telepon kita dengan keterangan untuk mengecek saya memperoleh hadiah yang mana dari undian mereka. Kemudian dengan penuh keakraban beliau akan menanyakan agama yang kita anut.
Setelah mendengar bahwa saya beragama Islam dengan suara yang penuh nada gembira kembali si bapak ini akan mengucapkan salam dengan lebih lengkap lalu diikuti dengan pengakuan yang penuh keakraban bahwa si bapak X adalah seorang Muslim yang sudah beberapa menunaikan ibadah haji. Kali ini dia ubah suaranya penuh rasa haru bahwa dia tidak bisa melupakan daya magis dari pengalaman spiritual yang dia peroleh di Mekah sana. Barulah kemudian dia meyakinkan saya bahwa dia adalah seorang bapak yang punya dua orang anak dan ingin anaknya kelak menjadi muslim yang baik di kemudian hari. Lalu, akhirnya (alhamdulillah) dia masuk ke inti pembicaraan.
(terdengar suara membolak-balik kertas dan tombol keyboard yang ditekan-tekan) Oh, Ibu Ade, saya ucapkan selamat sekali lagi. Benar bu. Ibu telah memenangkan hadiah sebuah sepeda motor Yamaha terbaru seharga Rp 9.750.000 jika ibu melihatnya di dealer-dealer motor terdekat. Tapi dalam hal ini ibu sama sekali tidak usah mengeluarkan uang sebanyak itu, karena hadiah ini sudah menjadi milik ibu dalam rangka Dirgahayu Satelindo. Undian ini sudah dilaksanakan kemarin bu, itu sebabnya ibu dengar sendiri kan bahwa kantor kami sangat ramai dan sibuk hari ini.
Hadiah akan diantarkan langsung ke rumah ibu, berikut dengan STNK-nya. Jadi bisa langsung jreng bu di jalan. Ibu masih suka mengantar anak ibu sekolah atau belanja? Nah, insya Allah mulai minggu depan, ibu bisa melakukan semua kegiatan tersebut dengan sepeda motor tersebut. Tidak ada pungutan biaya apapun bu. Karena ini adalah komitment dari kamu untuk membahagiakan para pelanggan di hari ulang tahun kami.
Dan mulai bertaburanlah kalimat sumpah atas nama Allah dan sumpah bahwa sebagai seorang muslim dia masih punya rasa malu untuk membohongi sesama saudara muslim guna meyakinkan saya bahwa yang dia lakukan bukanlah penipuan (hal ini dia lakukan bisa jadi karena sebelumnya saya, dengan polosnya bertanya apakah ini sebuah penipuan seperti yang sering saya baca di surat kabar).
Barulah setelah itu saya tanyakan apa syaratnya untuk memperoleh hadiah tersebut. Dia katakan (sekali lagi dengan beraninya mengatas namakan sumpah demi Allah) bahwa tidak ada pungutan biaya apapun, hanya saja dia perlu memenuhi persyaratan administrasi, yaitu saya harus membeli kartu telepon Satelindo yang baru sebanyak 6 lembar, hapus penutup timahnya dan beritahukan padanya nomor kode rahasia yang tertera di kartu telepon itu. Jika itu sudah saya lakukan, dia akan segera mengirimkan motor tersebut ke rumah saya hari itu juga.
Ah. Saya memang senang mengorek keterangan ^_^. Lalu saya katakan padanya, bahwa saya tidak punya uang sebanyak itu (6 x Rp 109.000), dan mulailah terjadi perubahan suara pada bapak tersebut. Jika semula suaranya sangat santun kini mulai terdengar nada tidak sabar (mungkin dia kesal dengan suara saya yang terdengar begitu bodoh dan lugu).
Ibu pinjam saja ke tetangga ibu. Selama ini hubungan tetangga baik kan bu, bukankah berbuat baik pada tetangga itu termasuk sebagian dari iman? Jika kita baik pada mereka tentu mereka juga baik pada kita. Pinjam saja pada mereka bu.
Tapi saya belum lapor pada suami saya.
Ah, suami ibu pasti senang, lebih baik tidak usah lapor dahulu, biar jadi surprise saja buat suami ibu. Dia akan bahagia begitu pulang ada sebuah motor baru di depan pintu jadi dia tidak akan marah dengan pinjaman beberapa ribu di tetangga ibu. Pinjaman beberapa ratus ribu itu tidak sebanding dengan motor seharga 9 jutaan lebih itu bu. Kemudian beberapa ajaran dan bujukan lain terus mengalir hingga akhirnya barulah saya mengaku bahwa saya tidak sebodoh yang dia kira. Saya berbalik mengejarnya dengan pertanyaan seputar sumpah atas nama Allah yang akan membawa kemalangan dan pertanggung-jawaban yang maha berat baginya. Kemudian dengan tegas saya tanyakan identitas bapak tersebut dan suara yang semula sabar, santun dan kebapakan itu berubah menjadi judes, ketus dan sangat tidak ramah.
Ya sudah kalau ibu memang tidak mau menerima rezeki. Bodoh!! Telepon ditutupnya. Selesai. Saya telepon balik lagi dan kembali menasehati dia agar menghentikan usahanya menipu orang banyak. Dia langsung menutup telepon. Dan setelah itu beberapa kali saya telepon balik lagi ke nomor itu, dia tidak pernah ada lagi di tempat. Sekarang, nomor telepon itu bahkan tidak pernah lagi diangkat. Entah kemana raibnya. Alhamdulillah. Semoga Allah sudah memberi orang-orang tersebut hidayah untuk bertobat. Aamiin.
Peringkat 9: Penipuan di Pom Bensin.
Jakarta itu kota yang sibuk. Semua orang seakan berpacu dengan waktu dan mendambakan kepraktisan. Hal ini berlaku juga pada perilaku ketika membeli bensin. Banyak di antara mereka yang enggan untuk turun dari kendaraan dan sepenuhnya memberi kepercayaan pada petugas pom bensin untuk mengerjakan akad jual beli tersebut. Cukup beri kunci untuk membuka tangki lalu sebutkan banyaknya bensin yang ingin dibeli. Praktis yah? Tapi amankah? Belum tentu.
Ternyata, ada beberapa petugas yang suka bandel dan memanfaatkan kelengahan para pembeli ini. Belinya Rp 30.000, tapi yang diberi hanya Rp 28.999 saja. Belinya 30 liter yang diberi hanya 29 liter saja. Mengapa hal ini bisa terjadi? Gampang. Karena angka yang berubah di deretan mesin hitung digital pompa bensin berputar cepat sekali. Jika kita tidak benar-benar jeli memperhatikannya, maka hal ini bisa digunakan untuk mengkorupsi beberapa tetes bensin.
Tips mencegahnya: mungkin ada baiknya sedikit meluangkan waktu untuk memperhatikan pertambahan angka pengeluaran bensin tersebut. Membiarkan perilaku remeh ini samasekali bukan perilaku bersedekah bagi pom bensin itu, tapi sebaliknya kita ikut membudayakan korupsi kecil-kecilan bagi orang lain yang memang sedang mencari peluang untuk mencari keuntungan pribadi.
Peringkat 8: Pencurian Handphone.
Mungkin setelah perhiasan emas, maka barang lain yang mungil, mudah dibawa kemana saja dan yang paling utama Harganya relatif tetap lumayan tinggi adalah handphone. Banyak orang yang mulai berpikir untuk berinvestasi lewat handphone. Kalau tidak ada uang, jual saja handphonenya. Cepat laku dan harganya tidak terlalu jatuh. Tapi kelebihan dari handphone inilah yang membuat barang mungil ini menjadi barang yang diincar oleh banyak pencuri. Tinggal ambil, lalu buang chip nomor HP-nya, jual deh.
Tips: Hati-hati saja. Mungkin lebih baik jika di kendaraan umum, handphonenya dimatikan saja, agar tidak terlalu menjadi perhatian orang jika tit-tut-tit berdering, entah karena ada panggilan atau karena ber-sms ria. Rasanya, lebih aman jika HP digantungkan/dikalungkan di leher dan dimasukkan ke dalam kantung atau kerah blues/kemeja. Bagi mereka yang berjilbab, peletakan model gantung ini bisa lebih aman karena HP otomatis tertutup oleh keberadaan jilbab. Biasanya, pencuri HP rada sungkan untuk merogoh ke bagian depan tubuh kita. Kecuali kalau si pencuri memang sudah benar-benar nekad. ^_^
Peringkat 7: Penculikan Anak Kecil.
Kasus-kasus penculikan anak-anak kecil benar-benar marak di kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Dan dari modus operandi yang diperoleh, ternyata pelakunya adalah orang-orang yang berada dekat dengan si anak atau dikenal oleh si anak tersebut. Entah itu tetangganya, atau pembantu rumah tangga, atau teman kakak, atau kenalan temannya sendiri. Karena yang diincar adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, maka cara yang dipakai adalah dengan menawarkan sesuatu yang digemari oleh si anak tersebut.
Ada yang ditawari akan diberi mainan CD Play Stasiun, atau makanan yang enak seperti permen, ice cream, dan sebagainya. Bisa juga melalui permainan yang umum dilakukan oleh si anak. Ada kasus dimana anak diajak main petak umpet untuk mengagetkan ibu yang sebentar lagi akan pulang kantor. Agar tidak ketahuan, si anak diminta untuk bersembunyi di dalam kardus. Kardus ditutup, diisolasi dan diangkut. Si anak yang masih merasa sedang bermain diam saja di dalam kardur, bahkan karena menunggu mereka sampai tertidur di dalam kardus itu. Bangun-bangun mereka sudah berada di tempat lain.
Pada korban penculikan yang pernah terjadi, yaitu penculikan yang dilakukan oleh Tomi Buntung, si anak diminta oleh Jefri (anak kandung Tomi), untuk mengantarkannya ke warung untuk membeli rokok. Dengan alasan agar tidak kelelahan, si anak ditawari untuk menumpang mobil yang dikendarai oleh Jefry. Setelah si anak masuk mobil, si anak pun dilarikan pergi. Dua hari kemudian si orang tua baru mendapat kabar agar menyediakan tebusan.
Tips mencegah: ajarkan anak untuk tidak mudah percaya pada orang lain di luar anggota keluarganya, jika mereka diajak bepergian oleh orang-orang lain tersebut. Ajarkan anak bahwa jika mereka diajak pergi oleh orang lain (termasuk pembantu rumah tangga), jangan pergi seorang diri tapi ajak anggota keluarga lain. Selain itu, minta anak untuk menghapal nama orang tuanya, alamat rumah dan nomor telepon yang bisa mereka hubungi jika terjadi sesuatu. Tapi lebih dari itu, jangan lepas anak tanpa pengawasan sama sekali di pekarangan rumah, terutama bagi anak yang berusia di bawah 7 tahun.
Peringkat 6: Hipnotis.
Pada awalnya, ilmu hipnotis ini dipelajari dengan tujuan yang sangat baik. Yaitu untuk membangkitkan motivasi dalam diri seseorang agar melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimalnya. Atau bisa juga digunakan untuk mengungkap masa lalu yang buruk agar bisa dicarikan solusi pemecahannya sehingga si penderita trauma bisa memulai hidup baru dengan gairah baru. Itu sebabnya hipnotis diajarkan pada masyarakat luas yang ingin menggunakannya untuk tujuan baik.
Sayangnya, dalam perkembangannya ternyata hipnotis ini digunakan oleh oknum-oknum tertentu justru untuk mengeruk keuntungan pribadi. Mereka menghipnotis orang lain agar dengan suka rela menyerahkan harta benda yang dimilikinya. Ada kasus dimana seorang wanita diminta untuk berjalan ke ATM terdekat dan mengambil semua uang tabungan yang mereka miliki di ATM tersebut. Ada juga yang diminta untuk menyerahkan semua perhiasan yang dipakainya saat itu dan seluruh uang yang dibawanya. Bahkan ada juga yang diminta untuk pulang ke rumah dan mengambil serta menyerahkan semua harta perhiasan dan uang yang dia miliki. Modus operandinya yaitu dengan cara menepuk pundak atau punggung mereka yang ingin dihipnotis.
Tips mencegahnya: Jangan pernah langsung menatap mata mereka yang tiba-tiba menyentuh atau menepuk punggung atau pundak kalian.! Mengapa? Karena hipnotis hanya bisa terjadi jika ada kontak mata.
Ada sebuah pengamatan yang menyatakan bahwa hipnotis ternyata tidak mempan pada dua karakter sifat manusia. Siapakah karakter manusia yang beruntung tersebut?
Pertama, mereka adalah orang yang selalu ceria dan riang gembira dalam menghadapi berbagai situasi. Diduga hal ini terjadi karena mereka yang selalu ceria dan riang gembira ini tidak pernah menganggap serius berbagai episode kejadian yang mereka hadapi. Dengan ketidakseriusan ini, mereka jadi sulit untuk dihipnotis (mungkin lebih tepatnya sulit untuk diajak berkonsentrasi. Bukankah hipnotis langkah pertamanya adalah mengajak mereka untuk berkonsentrasi pada satu fokus tertentu?).
Kedua, mereka adalah orang yang selalu bersyukur. Orang yang selalu bersyukur biasanya tidak punya ambisi untuk memperoleh sesuatu pun tidak punya kendala atas sesuatu yang mereka alami dalam berbagai episode hidup. Mereka selalu berpikir positip akan segala sesuatunya, mereka juga dipenuhi semangat untuk meraih akhirat. Atas sebuah kehilangan mereka tetap mampu bersabar dan bersyukur dan ketika menerima kebaikan mereka semakin bersyukur. Entah mengapa karakter ini sangat sulit untuk dihipnotis. Tapi saya pribadi (Ade Anita), yakin bahwa inilah bukti dari janji Allah, bahwa Jika kamu bersyukur, maka akan Aku tambah nikmat-Ku. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Peringkat 5: Pelecehan dan Pemerkosaan Terhadap Wanita.
Pada sebuah pengamatan yang diperoleh dari keterangan para pelaku tindakan pelecehan dan pemerkosaan terhadap wanita tersebut diperoleh beberapa keterangan tentang tipe-tipe wanita yang biasa dijadikan sasaran penjahat. Yaitu:
a. Model Rambut. Dari pengakuan para pemerkosa ternyata mereka umumnya tertarik pada wanita dengan model rambut panjang. Kenapa? Karena dengan model rambut panjang tersebut, dengan mudah si pemerkosa bisa menarik rambut wanita tersebut lalu menyeretnya pergi untuk diperkosa. Juga model rambut yang dikepang panjang. Atau model jilbab lebar atau jilbab gaul dengan model kepang belakang.
Tips Pencegahan: hindari model rambut atau jilbab yang memudahkan orang untuk merenggut sekaligus menyeret tubuh kalian.
b. Pakaian. Makin kompleks model pakaian yang dikenakan oleh seorang wanita, ternyata semakin membuat para perencana pemerkosa tidak berminat untuk menjalankan aksinya. Artinya, mereka yang menjadi korban pemerkosaan ternyata adalah para wanita yang berpakaian serba simpel dan praktis. Seperti mereka yang mengenakan sackdress (baju terusan simpel), rok pendek model berbagai macam model, rok panjang yang model lebar, daster, pakaian atau kain dengan model kemben, dan bahkan gamis/abaya tanpa daleman bagi wanita muslimah.
Tips Pencegahan: Untuk para penggemar gaun model gamis atau abaya atau rok terusan, selalu kenakan celana panjang atau celana pendek selutut di dalam gaun kalian. Sedangkan untuk para penggemar gaun model simpel, hmm.. mungkin ini saatnya untuk merubah penampilan kalian agar para pemerkosa sungkan untuk berpikiran jahat pada kalian.
c. Sikap. Para pemerkosa selalu mengincar para wanita yang terlihat lengah. Seperti mereka yang sedang berjalan sambil ber-sms ria, mereka yang berjalan sambil melamun, atau mereka yang sedang duduk-duduk seorang diri dengan sikap tubuh yang sama sekali tidak waspada.
Tips Pencegahan: Waspada saja deh. Kalau perlu, selalu siapkan semprotan yang bisa memerihkan mata di dalam tas atau tempat yang mudah diraih. Dan satu lagi, jangan menunggu di tempat terpencil dan sepi jika kamu sedang menunggu seseorang atau sesuatu.
Peringkat 4: Kejahatan Kapak Merah.
Kelompok kapak merah rasanya adalah kelompok penjahat yang sulit untuk ditaklukkan. Meski sudah beberapa kali beberapa orang ditangkap, tapi gerombolan kelompok kapak merah ini selalu ada regenerasinya. Kelompok penjahat ini adalah beberapa penjahat (biasanya 4 – 6 orang) yang dengan menggunakan kapak memecahkan kaca mobil di keramaian lalu lintas Jakarta yang padat dan sedikit macet (kecuali hari Raya mungkin, karena hanya pada hari raya lalu lintas Jakarta sepi lengang) untuk merampok pengemudi atau pemilik kendaraan. Seperti merampas handphone, perhiasan emas (jam, kalung, cincin atau gelang), atau dompet/tas. Terkadang, bukan Cuma itu, tapi mereka juga mengambil kaca spion mobil-mobil sedan bahkan pada mobil mewah mereka juga mengambil (dengan santainya!!!) perhiasan mobil seperti logo Merci di kap depan mobil, atau logo macan terbang di mobil Jaguar, atau bahkan mengutil lampu kabut yang bertengger di depan mobil. Biasanya, para pengemudi dan pemilik mobil bahkan juga pemilik mobil di sebelah kiri kanan mobil korban tidak dapat berbuat apa-apa karena melihat keberadaan kapak di tangan penjahat tersebut.
Tips Pencegahan: Jangan menghitung uang di dalam dompet atau amplop gaji ketika lampu sedang berwarna merah atau ketika lalu lintas padat; Jangan asyik bertelepon ria dengan handphone ketika lampu sedang berwarna merah (terutama di daerah sekitar Grogol, Slipi dan pertigaan UKI serta perempatan Pramuka) atau lalu lintas padat; Jangan meletakkan tas tangan atau dompet di tempat yang mengundang orang untuk mengambilnya (seperti di sebelah bangku supir yang kosong atau di atas dashboard mobil). Segera hubungi polisi jika kalian menjadi korban (ingat-ingat kemana arah para penjahat lari dan bagamana rupa mereka).
Peringkat 3: Sekali lagi: PENCULIKAN ANAK KECIL.
Pada peringkat sebelumnya (7), kasus penculikan anak-anak terjadi di sekitar tempat tinggal mereka dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mereka kenal. Pada peringkat ketiga ini, penculikan anak-anak dilakukan oleh orang yang benar-benar asing di tempat yang juga asing bagi anak-anak tersebut. Yaitu di supermarket.
Anak-anak yang diculik ini adalah anak-anak BATITA (bawah tiga tahun) yang ditaruh oleh orang tua mereka di kereta dorong belanjaan (troly belanjaan). Para penjahat memanfaatkan para ibu yang biasanya jika sudah berbelanja sering keasyikan dan anak-anak mereka yang didudukkan di atas troly tidak begitu diawasi. Ketika itulah para penjahat meraih anak-anak tersebut dan melarikannya keluar dari supermarket. Padatnya pengunjung supermarket dan paniknya ibu memberi waktu untuk penjahat melarikan diri. Mengapa mereka mengincar anak BATITA? Bukan untuk meminta tebusan seperti kasus penculikan di peringkat ke 7, tapi anak-anak tersebut kelak akan dijual belikan!!!
Tips Pencegahan: jangan pernah meninggalkan anak-anak tanpa pengawasan, walau pun untuk waktu yang sangat sebentar.
Peringkat 2: Kejahatan Di Dalam Taksi
Kasus perampokan atau pembunuhan atau perampasan di dalam taksi tetap merupakan kejahatan yang sering terjadi di Jakarta. Entah itu dilakukan langsung oleh supir taksinya, atau supir yang kemudian mengajak temannya yang sudah menunggu di pinggir jalan atau supir dengan teman yang sedang menunggu di bagasi belakang taksi. Tapi kejahatan di dalam Taksi ini, bukan monopoli mengambil korban para penumpang saja, terkadang bisa sebaliknya juga, yaitu penumpang yang menjadi penjahatnya.
Tips Pencegahan: Jika naik taksi seorang diri, lebih baik duduk di kursi belakang di sebelah yang berseberangan dengan supir taksi. Selalu perhatikan apakah photo yang tertera di kartu identitas pengemudi sesuai dengan wajah si pengemudi saat itu. Perhatikan juga nomor pintu dan nomor identitas pengemudi serta jam taksi itu digunakan (selain melihat nama si pengemudi). Untuk lebih amannya, jika wanita ingin pergi seorang diri lebih baik kalian memesan taksi dari tempat asal.
PERINGKAT PERTAMA: KEJAHATAN KARENA KETIDAK DISIPLINAN YANG MERUGIKAN ORANG LAIN
Ada sebuah kisah. DI sebuah perempatan, lampu merah menyala. Tapi sebuah motor sama sekali tidak menghentikan kendaraannya dan terus melaju. Hingga BRAK!! Seorang pengendara motor lain dari arah berlawanan tertabrak. Polisi datang, menangkap si penabrak yang bersiap untuk kabur.
Mengapa saudara menerobos lampu merah? Tidak lihat lampu merah menyala?
Lihat pak.
Lalu kenapa saudara terus menerobos?
Karena saya tidak tahu ada polisi di sini. Inilah perilaku tidak disiplin. Disiplin yang berkembang di masyarakat selama ini adalah disiplin yang dipaksakan. Yaitu disiplin karena adanya petugas dan peraturan. Bukan disiplin karena kesdaran dalam diri. Perilaku ketidak disiplinan ini melahirkan sikap tidak dapat menjaga amanah dan tidak dapat menghargai keberadaan orang lain. Dan inilah yang membawa bencana bagi orang lain selain bagi dirinya sendiri.
Perilaku kejahatan di peringkat pertama ini, sebenarnya tidak diniatkan oleh pelaku untuk berbuat jahat. Hanya saja, karena sikap ketidak disiplinan yang dilakukannya ternyata mampu membuat orang lain yang tidak bersalah apa-apa ikut menjadi korban.
Ketidak disiplinan lain yang terjadi dan merugikan orang lain seperti kejadian baru-baru ini dimana ada seorang penumpang kereta listrik yang menarik handle rem darurat di gerbong sehingga menyebabkan dua kereta listrik di jalur Jakarta Bogor bertabrakan. Rute/jadwal kereta listrik di jalur tersebut terganggu selama beberapa hari guna evakuasi dan beberapa orang mengalami luka-luka.
Contoh lain adalah ketidak disiplinan supir mikrolet yang menyerahkan kernetnya (biasa disebut supir cabutan) untuk mengemudi satu atau dua balikan sementara si supir istirahat di tempat minum kopi. Tentu saja supir cabutan ini biasanya tidak memiliki ketrampilan mengemudi yang memadai sehingga tak jarang terjadi kecelakaan lalu lintas (kasus tragedi tabrakan bus yang mengangkut pelajar dan mobil trailer di Situbondo adalah contoh perilaku ketidak disiplinan yang memakan korban terbesar baru-baru ini. Mobil trailer ini dikemudikan oleh kernet karena si supir sedang istirahat tidur di jok belakang).
Contoh lainnya lagi adalah perilaku menerobos lampu merah atau menerobos pintu palang kereta listrik. Atau petugas yang tidak berada di tempat ketika kereta listrik ingin lewat sehingga pintu palang kereta listrik tidak berfungsi.
Contoh lain adalah perilaku penumpang kereta listrik yang tidak ingin membayar karcis kereta dan lebih memilih untuk duduk di atas atap kereta. Akibatnya, bukan hanya si penumpang tidak disiplin ini yang tertimpa musibah kesetrum tapi para penumpang di gerbong di bawahnya juga terperangkap di dalam gerbong yang berasap karena adanya korsleting listrik di atap. Belum lagi kepanikan para penumpang yang bisa membawa korban terinjak penumpang lain.
Contoh lain adalah perilaku membuang sampah di tempat yang bukan semestinya. Sehingga sampah menutupi saluran air, ketika musim hujan tiba, banjir melanda. Dan ketika musim hujan berganti menjadi musim kemarau, penyakit demam berdarah dan diare meraja lela. Contoh lain adalah kebut-kebutan di jalan raya sehingga menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Contoh lain adalah supir Kopaja atau mikrolet yang meminum minuman keras sebelum mereka mengemudikan kendaraan serta perilaku para supir kendaraan umum ini yang sering tidak mengindahkan rambu-rambu lalu lintas.
0 komentar:
Posting Komentar